Kamis, 07 Mei 2009

Pengelolaan Sampah Kota DKI (DKI Solid Waste Management)

Saat ini pengelolaan sampah kota DKI masih jauh dari memenuhi syarat yang diperlukan.

Sudah saatnya sampah kota dikelola secara terpadu. Sampah DKI diperkirakan sebanyak 6.000 ton per hari, atau 1.800.000 ton per tahun. Kapasitas sebesar ini adalah kapasitas pengolahan sekala besar mekanis. Sehingga diperlukan fasilitas pengolahan sampah yang sesuai.

Fasilitas pengolahan sampah (solid waste management facility) ini layaknya sebuah pabrik yang dilengkapi dengan fasilitas utama, dan fasilitas pendukung (utilitas) terdiri dari Unit Receiving, Unit Pemisahan, Unit Pengolahan (composting, recycling, incinerator), dan Unit Penimbunan Akhir (landfill) yang dilengkapi dengan pengolahan lindi (leachate management).

Facilitas ini haruslah didukung oleh satuan armada angkutan sampah (roll-off box, trucks), facilitas pengolahan, dan beberapa alat berat (heavy equipment).

Adanya facilitas baru ini diharapkan dapat mengolah kembali sampah di Bantar Gebang. Lahan penimbunan sampah akan berkurang karena tidak semua sampah harus ditimbun. Sampah organik - 70% dari jumlah sampah yang ditimbulkan, 4.200 ton per hari- dapat dijadikan kompos. Kompos selanjutnya bisa dijual atau digunakan sebagai bahan pengisi lahan lembah sesuai keperluan. Sampah plastik, kertas, dsb dapat dikembalikan ke penghasil bahan-bahan tersebut.

Fasilitas ini juga akan menyerap berbagai lapisan tenaga kerja skill ataupun non-skill. Keberadaan fasilitas ini dapat meningkatkan kehidupan masayarakat pemulung, kesehatan lingkungan dan masyarakat, memperindah kota Jakarta, membarikan solusi terhadap masalah lingkungan, dan meningkatkan derajat pejabat pemerintah di mata dunia.

Sehingga Jakarta dapat menjadi kota industri dan kota wisata sebagaimana mestinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar